Mengembalikan Permainan Tradisional Anamehe Sua

Penulis  :  Sahrul Takim, S.Pd.I., M.Pd.I

“ Melawan Lupa “

Sebagai Kabupaten yang berada diwilayah paling selatan Provinsi Maluku Utara. Pada umumnya, warga masyarakat Kepulauan Sula sangat terbuka dalam menerima apapun, baik itu suku pendatang yang ingin tinggal di Sula maupun  kemajuan peradapan itu sendiri. Namun dibalik jiwa Welcome orang Sula terdapat dampak lain yang memperihatinkan bagi wawasan dan karakter generasi.

Kenapa tidak, sekitar Tahun 90’an, di Kepulauan Sula banyak didapati beragam permainan tradisional atau sejumlah permainan rakyat. Pada sejumlah permainan ini, kerap sekali mengawali permainan dengan karya sendiri yang sederhana guna untuk di mainkan oleh setiap orang baik di pekarangan rumah maupun dilapangan terbuka.    

Permainan tradisional tersebut adalah permainan yang diturunkan sejak dulu dari zaman nenek moyang orang  Sula namun sudah jarang dimainkan oleh anaanak. Permainan ini menggunakan alat-alat sederhana yang biasa dijumpai dilingkungan sekitar seperti kayu, daun, bambu, dan tali.

 Permainan tradisional di Kepulauan Sula mengandung makna yang amat penting. Selain membangun edukasi, juga sebagai sarana untuk berkreasi, membentuk inovasi, menjalin komunikasi serta merajut interaksi social yang baik. Semua terkandung didalamnya sebagai bentuk ciri khas daerah Sula itu sendiri dimana rakyatnya sangat ramah, saling tolong-menolong, menghargai perbedaan, giat yang tinggi dan toleransi.

Sebut saja sejumlah permainan tersebut seperti : Maen Kelereng (Muntil), Gasing (Fag), Konon, Kartapel, Wai-Wai, Aga-Aga/Salenga-Lenga, Boi Tempurung, Toki-Toki Gana dan masih banyak sejumlah permainan lainnya.

Sejumlah permainan itu yang membuat indah kisah masa-masa  kecil, membuat hangat kebersamaan dimasa lalu, membuat cerita pertemanan kita tak ada habisnya. Bahkan jika ketemu dengan teman sejawat, baik yang berprofesi sebagi petani, nelayan maupun yang sudah jadi pejabat, selalu mengingatkan terhadap keahlian masing-masing pada permainan dimasa lalu.

Kini, seiring dengan maju teknologi dan bergesernya peradapan budaya dewasa ini, permainan tradisional di Sula ini terkesan dipinggirkan oleh generasi sendiri hingga menganggapnya sebagai permainan yang sangat tertinggal bahkan yang memainkan dianggap palingkampungan. Hal tersebut terjadi karena permainan tradisional dikalahkan oleh maraknya permainan Game Online maupun offline pada Handphone dewasa ini yang dapat diakses secara mudah. Tak bisa dipungkiri, beberapa tahun yang akan datang banyak Generasi Sula akan lupa bahkan sampai padatitik tidak tahu menahu sama sekali soal permainan tradisional orang Sula.

Permasalahan beruntun ini pasti akan terjadi dan disejumlah kalangan mungkin dianggap sebagai suatu hal biasa yang lumrah, terjadi seiring dengan majunyaperubahan jaman. Kendati demikian, disatu sisi kita harus menganggap ini merupakan sebuah persoalan serius yang menjadi tanggung jawab kita bersama menyangkut persoalan permainan rakyat dan tradisi di Negeri senapan ini. Permasalahannya dalah, bukan kita tidak ingin menerima kemajuan teknologi yang terjadi saat ini. Namun perlu kita menyedari bahwa, kemauan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi kita namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi kita, terutama bagi anak-anak yang sedang mengalami fase perkembangan.

Ada hal baik dabalik kemajuan teknologi namun dalam konteks permainan anak-anak, ternyata menimbulkan dampaknegatif, baik dari sisi kesehatan, edukasi maupun dari aspek social.

Berikut dampak buruk permainan modern diantaranya :

  1. Dari aspek sosial, berkembangnya Game Online maupun Offline  membuat anak-anak menjadi anak yang induvidualis, tidak memiliki kepekaan sosial dan menjadi pribadi yang tertutup karena permainan pada handphone tidak mengajarkan kerja sama dan hal-hal yang positif.
  2. Mengganggu kesehatan mata akibat menatap layar handphone terlalu lama saat bermain Game otomatis akan membuat kesehatan mata anak-anak jadi menuru, minus bertambah, sampai bisa jadi kerusakan saraf mata.
  3. Terjadi gangguan pada aspek psikomotorik , akibat hanya duduk sendiri sambilbermain Game dapat membuat anak jadi kurang banyak bergerak. Akibatnya, lama-kelamaan kemampuan motorik anak akan menurun, sehinggapertumbuhan bandannya jadi tidak maksimal dan anak berisiko mengalami obesitas.
  4. Mengalami masalah komunikasi, tidak hanya kemampuan bersosialisasi saja yang bermasalah, anak yang kecanduan Game juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan hanya sekedar mendengarkan dan memberi respon perkataa orang lain, tapi juga termasuk membaca ekspresi lawan bicara menjaga perasaan dan lainnya. Anak yang kurang bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.
  5. Akibat keasikan bermain Game lewat handphone jika tidakdalam pengawasan orang tua maka akan menjadi faktor gangguan tidur dan waktu belajar anak tidak efektif yang pada akhirnya menyebabkan menurunnyakemampuan kualitas akademik.
  6. Hilangnya identitas. Selain permainan anak-anak, permainan tradisional adalah ciri khas suatu daerah sekaligus menggambarkan budaya pada masyarakat tersebut. Sehingga dengan tidak ada permainan tersebut dapatmenyebabkan hilangnyawarisan budaya para leluhur. Oleh karenanya, butuh adanya langka dalam mengantisipasi lenyapnya permainan tradisional dari jazirah hai kau gatel sejuk ini. Pentingnya langkah ini karena?
  7. Permainan tradisional merupakan salah satu kesenian yang termasuk dalam keragaman budaya Indonesia yang perlu di rawat keberadaannya.
  8. Dalam permainan tradisional memiliki berbagai makna sekaligus menunjukkan keunikan masyarakat setempat yang menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik hingga mancanegara.
  9. Didalam permainan tradisional juga mengandung nilai-nilai lokal wisdom, seperti nilai tenggang rasa untuk menghormati dan menghargai orang lain, kejujuran dan tidak berlaku curang. Sehingga perlu adanya langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mewariskan permainan tradisional kepada generasi lanjut di Kepulauan Sula. Solusi itu perlu dilakukan melalui :
  10. Memperkenalkan permainan tradisional dengan cara menarik. Dengan memperkenalkan permainan tradisional dengan berbagai cara yang menarik akan mendapatkan simpati dan menjadi cara tersendiri dalam merawat permainan tradisional Sula contohnya dengan mengadakan lomba permainan tradisional atau laksanakan Festival Permainan Tradisional di Lingkungan Masyarakat.
  11. Lokakarya atau Pelatihan permainan tradisional. Dengan kegitan Lokakarya atau pelatihan akan sangat membantu generasi muda untuk kembali mengenal permainan tradisional sebagai pelestarian yang paling positif sambil memperaktekkan dalam forum tersebut.
  12. Permainan tradisional terus dimainkan. Cara yang efektif untuk mewariskan permainan tradisional adalah dengan terus memainkan permainan tersebut. Salah satu upaya untuk melestarikan permainan tradisional adalah dengan cara memainkan permainan tersebut dengan teman atau saudara. Selanjutnya, bisa memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan permainan tradisional di khalayak ramai.
  13. Membuat buku ajar. Sebagai rangkaian dari upaya untuk menjaga permainan tradisional tak hilang ditelan zaman, oleh sejumlah pihak diharapkan bisa menuangkan dalam bentuk buku, apakah itu buku ajar atau buku referensi umum pada umumnya. Beberapa buku, baik referensi maupun popular, haruslah diterbitkan khusus membahas tentang permainan tradisional.
  14. Memasukan pada Mata Pelajaran Muatan Lokal. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya melaksanakan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Sebab dengan sosialisasi permainan tradisional dapat memperkaya bahan ajar tenaga pendidik dan sesuai dengan krakteristik dan budaya kedaerahan masing-masing.

Dengan mengetahui urgensi atas persoalan ini mengajak kita utuk dapat melawan lupa, mengembalikan identitas permainan tradisional sebagai warisan para leluhur dan kembali membuat anak-anak memiliki kesempatan untuk berkreasi, berinovasi dan bersosialisasi terhadap sesame dengan permainan yang lebih menyenangkan. Hal terpenting adalah kita bisah membentengi generasi dari dampak buruk kemajuan teknologi yang semakin kebablasan.(*)